Minggu, 03 April 2016

, ,

Festival Pesona Cirebon (Day 1)

Mulai tiga hari yang lalu, tepatnya tanggal 31 Maret - 2 April diselenggarakan Festival Pesona Cirebon, lho. Pihak penyelenggara acara ini dari Keraton Kasepuhan dan Pemerintah Cirebon. Awalnya, saya kira, perhelatan akbar ini diselenggarakan dalam rangka ulang tahun Cirebon. Tapi ternyata, acara ini sengaja dibuat untuk mendeklarasikan Cirebon sebagai destinasi wisata. Ajang promosi menuju Visit Cirebon Year 2018 berbarengan dengan akan beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat, di Kertajati Majalengka. Uwaa~

di depan keraton kasepuhan (foto gandi purwanto)
Acara ini menyajikan semua kesenian, budaya, dan kuliner kota Cirebon. Hari pertama, tanggal 31 Maret pembukaan acara diadakaan di Keraton Kasepuhan dengan permainan gamelan renteng. Gamelan renteng termasuk dalam galeman pusaka keraton, biasanya digunakan untuk menyambut tamu kehormatan di lingkungan keraton.

Asal mula gamelan renteng konon pemberian Keraton Mataram kepada Kasepuhan Cirebon pada masa Sunan Gunung Jati. Gamelan renteng ini disebut juga gamelan da'wa, atau dakwah, karena pada masa itu gamelan renteng digunakan Sunan Gunung Jati sebagai media dakwah untuk menyebarkan Islam di Cirebon. Tapi sekarang, bukan hanya digunakan untuk upacara adat, atau media dakwah, tapi berkembang mengiringi pertunjukan seni Jaran Lumping. Seni Jaran Lumping sendiri memiliki filosofi maksud untuk menuntun bagaimana manusia dapat mencintai Allah dan Rasul. Pada akhirnya, kesenian ini mengambil bagian sebagai bentuk dakwah juga, melalui seni pertunjukan.
 
Kemudian siangnya, ada seminar pariwisata di Cirebon Waterland. Seminar ini mengangkat tema “Strategi Promosi Wisata Cirebon Menuju Destinasi Pariwisata Unggulan”. Tujuan seminar ini tidak lain untuk membentuk strategi agar Cirebon bisa menjadi tujuan wisata yang ramah dan membikin betah wisatawan. Bapak Gubernur Jawa Barat juga memberikan sambutan dalam seminar ini lho. Bapak Aher berpesan untuk menjaga agar Cirebon tetap menjadi Kota Wali karena sumber keagamaan dan religius Jawa Barat itu berasal dari Cirebon. Wah, Cirebon keren ya!

malam budaya di Gua Sunyaragi (foto nugieilham)
Pada malam hari digelar pertunjukkan kesenian di Gua Sunyaragi. Menampilkan berbagai pertunjukkan seni dimulai dari rampak topeng panji, angklung bungko, ada juga fashion show batik, tari tangan seribu, rampak topeng kelana, genjring rudat, dan pesta kembang api. Demi apapun, sepertinya acaranya meriah sekali! Pasalnya, perhelatan akbar ini dihadiri sepuluh keraton dan dinas pariwisata dari 30 provinsi. 

Pantas saja, Gua Sunyaragi didandai dengan begitu rapi dan cantik. Di samping memang sedang pembangunan dan perbaikan sana-sini. Festival Pesona Cirebon ini membuat penampilan Gua Sunyaragi berbeda ketika terakhir kali saya mengunjunginya, tahun lalu. *Iyalah udah lama hihi. 

To be continued...


Continue reading Festival Pesona Cirebon (Day 1)

Sabtu, 02 April 2016

,

Ngulik Cirebon!

tugu selamat datang (foto: )

Hai!
Mari kita ngulik Cirebon!

Apa yang kalian ketahui tentang Cirebon?
Kota kecil. Perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah bukan sih?

Betul, betul. Selain itu?
Pokoknya jalur pantura yang ramai (di televisi) pas mudik.

Ha ha.  Ada lagi?
Hmmm. Kota wali? eh bukan yah, katanya sekarang kota tilang.

Oh my... masih kota wali kok, kota udang, kota sejuta kenangan... *eaaa

Cirebon, kota kelahiran saya, nyatanya punya hal-hal menarik untuk diulik. Tempat-tempat nyentrik, jalan-jalan asik, kuliner ciamik. Yaha! Dan lagi, keragaman yang ada di kota ini punya daya tarik sendiri. Misalnya saja, bahasa yang digunakan, budayanya, dan tentu saja sejarahnya. Cukup banyak tempat-tempat bersejarah yang punya cerita tersendiri. Kemudian, Cirebon yang konon disebut kota wali membuat saya ingin mengurai sejarah panjang kota ini. Saya jadi penasaran juga menyoal sastra klasik (kesusastraan Jawa) maupun modern yang berkembang di sini. Sungguh, Cirebon punya banyak hal yang bisa diceritakan.

Blog ini dibuat sebagai cara saya menemukan kecintaan pada kota sendiri, Cirebon. Setelah sebelumnya, saya jatuh cinta pada Bandung dengan segala pesonanya. Buat saya, jatuh cinta itu momentum, sedangkan cinta itu pilihan untuk mencintai. Maka saya memilih untuk mencintai kota ini. Baru kemudian mengurai alasan-alasan, sebab cinta tidak butuh alasan lebih dulu kan? Tjie. Kenapa bahasannya jadi begini?

Baiklah. Mari kita jelajahi Cirebon. Mari kita temukan hal-hal menarik di dalamnya!





Continue reading Ngulik Cirebon!